Mengasuh bayi bukan hanya tugas seorang ibu. Sebagai ayah, kamu juga harus bisa melakukannya. Nah, salah satu kemampuan yang harus bisa kamu lakukan adalah mengatasi bayi menangis. Selain bisa mendekatkan diri dengan Si Kecil, hal ini sekaligus dapat meringankan beban istrimu, lho! Mendengar bayi yang terus-menerus menangis mungkin bisa membuatmu frustasi. Yuk, pelajari bagaimana cara menenangkannya. Berikut penjelasannya:
Cari tahu penyebabnya. Pada masa ini Si Kecil belum bisa berbicara secara langsung mengenai hal yang diinginkannya seperti ketika dia lapar, kegerahan, popoknya basah, bajunya tidak nyaman atau sekadar butuh perhatian. Semua itu diekspresikan melalui tangisan. Jadi, cari tahu penyebabnya sebelum kamu melakukan sesuatu untuk menghentikan tangisan bayimu.
Tidak mudah memang untuk menebak penyebabnya, tapi kamu bisa, kok, mempelajarinya. Sebagai contoh, kamu bisa mencuci bersih tanganmu kemudian dekatkan jarimu (bukan bagian kuku) ke sekitar mulutnya. Apabila dia terlihat menjilati jarimu, itu bisa jadi tanda Si Kecil lapar. Segera berikan Si Kecil asupan untuk meredakan tangisannya.
Atau jika kamu curiga dia menangis karena popoknya sudah terlalu basah atau dipenuhi tinja, kamu bisa mengeceknya. Jika popoknya masih kering, berarti tangisannya disebabkan oleh hal lain.
Buat sedikit suara gaduh. Tahukah kamu bahwa bayi merasa nyaman mendengar suara yang agak berisik? Ya, hal tersebut bisa membuatnya tenang karena saat masih di dalam kandungan, Si Kecil juga kerap mendengar suara gaduh seperti suara detak jantung, kunyahan dan sistem pencernaan istrimu.
Nah, suara gaduh yang bisa kamu perdengarkan kepadanya antara lain suara kipas angin, suara gemericik air, pengering rambut, mesin cuci, atau suara radio FM yang masih ‘kresek-kresek’. Suara-suara tersebut mungkin bisa menenangkannya. Nah, ketika ada beberapa suara di atas yang nampaknya bisa membuatnya tenang, kamu bisa merekam suara tersebut dan memutarnya ketika Si Kecil menangis.
Ayunkan tubuhnya. Ya, hal ini juga bisa mengingatkan dirinya ketika berada di dalam kandungan. Kamu bisa menggendong bayimu dengan meletakkannya di bahumu dan lilitkan tangannya mengelilingi lehermu. Setelah itu, kamu bisa mulai menggerakkan tubuhmu secara perlahan-lahan. Pada saat yang sama, kamu juga bisa mendendangkan lagu anak-anak. Pastikan irama lagu yang kamu nyanyikan pas dengan gerakan tubuhmu. Atau kamu bisa juga mengeluarkan suara ‘shhhhh’ sambil menggendongnya.
Atau, kamu juga bisa menggendongnya memakai kain gendongan. Lalu mulailah menggerakkan tubuhmu. Dengan melakukan hal ini, Si Kecil bisa merasa tenang atau bisa juga tertidur karena mendengar irama detak jantungmu, desahan napas, sekaligus merasakan kehangatan tubuhmu.
Jadi badut. Ketika melihat Si Kecil menangis, kamu bisa melakukan tindakan aneh seperti menjadi badut. Ayo, ekspresikan mukamu selucu mungkin agar Si Kecil tertawa. Kamu bisa melakukan cara ini saat Si Kecil telah melewati usia baru lahir.
Alihkan perhatiannya. Berikan dia mainan atau benda-benda yang bisa membuatnya lupa terhadap suasana hatinya yang sedang buruk.
Berikan belaian. Ketika dia rewel, coba belai atau beri pijatan pada beberapa anggota tubuhnya seperti pipi, perut, punggung atau kaki. Sentuhan ini bisa merangsang reseptor di otak yang bisa menenangkannya.
Manfaatkan dot. Mengisap dot bisa membantu menenangkan bayimu yang terus-menerus menangis. Namun, batasi pemakaian dot ketika usianya menginjak 6 bulan ke atas demi mengurangi risiko Si Kecil terkena infeksi telinga atau gangguan bicara.
Biarkan dia sejenak. Tangisan yang keluar dari bayimu terkadang bukan pertanda dia mengalami ketidaknyamanan. Itu bisa jadi tanda dia hanya ingin didengar atau diperhatikan olehmu. Nah, yang perlu kamu lakukan adalah biarkan saja dia menangis beberapa saat. Hal ini tidak akan menyakitinya, kok. Sambil memperhatikan tangisannya, kamu bisa sekalian mengajaknya berbicara.
Saat berusaha mengatasi bayi menangis, kamu disarankan untuk fokus memakai dua atau tiga metode. Jika metode pertama gagal, kamu bisa memakai metode kedua atau ketiga. Jangan mengenalkan metode baru selain ketiga metode tersebut. Jangan pula mengubah-ubah metode menenangkan bayi secara cepat, misalnya setiap lima menit.
Intinya, kamu jangan frustrasi jika setelah melakukan berbagai cara namun bayimu tidak juga berhenti menangis. Jika kamu terus berusaha, lama-kelamaan kamu pasti bisa menemukan pola untuk menenangkan bayimu.