Pemberian obat batuk untuk bayi tidak boleh sembarangan, obat batuk yang dijual bebas jelas dilarang untuk dikonsumsi bayi Anda. Berikut beberapa obat batuk untuk bayi yang aman diberikan untuk buah hati Anda.

Batuk pada bayi atau anak-anak terjadi ketika tenggorokan, trakea, atau bagian dalam pada paru-paru mengalami iritasi atau bahkan infeksi. Batuk merupakan cara tubuh melindungi diri dan merupakan reaksi normal dalam rangka membersihkan lendir dari saluran napas. Umumnya, batuk pada bayi merupakan gejala infeksi sejenis virus flu biasa dan akan mereda dengan sendirinya setelah dua minggu. Namun jangan anggap remeh, Bunda perlu mengetahui jenis dan penyebab serta obat batuk untuk bayi yang aman diberikan.

Batuk terdiri dari dua jenis yakni batuk kering dan batuk basah. Batuk pada bayi juga bisa disertai dengan gejala-gejala lain, seperti demam, radang tenggorokan, mata merah, hidung tersumbat,  tidak nafsu makan, dan rewel. Selain itu, bisa muncul bengkak pada kelenjar getah bening di bagian bawah lengan, leher, atau di bagian belakang kepala. Bayi di bawah usia 4 bulan biasanya hanya akan mengalami batuk ringan, namun jika batuk yang terjadi terlalu sering itu berarti pertanda serius.. Nah, jika sudah demikian, Bunda perlu cermat dalam menangani serta memberikan obat batuk untuk bayi Anda. Badan regulasi obat dan makanan Amerika Serikat bahkan tidak merekomendasikan obat batuk yang dijual bebas tersebut untuk diberikan kepada Si Kecil (di bawah 2 tahun), karena obat tersebut bisa saja memiliki efek samping yang serius dan berpotensi mengancam nyawa buah hati Anda.

Obat Batuk untuk Bayi yang Aman Diberikan

Terdapat beragam cara sederhana untuk menangani batuk pada bayi, salah satunya dengan memberikan lebih banyak asupan ASI yang berguna untuk membantu tubuh bayi melawan infeksi. Pemberian obat batuk untuk bayi juga dapat membantu mengatasi batuknya. Adapun obat yang dapat diberikan pada saat Si Kecil batuk antara lain:

Paracetamol anak

Bunda dapat memberikan paracetamol sebagai obat untuk bayi dengan ketentuan Si Kecil sudah berusia dua bulan atau ia dilahirkan setelah usia kehamilan 37 minggu, dan beratnya lebih dari 4 kg. Paracetamol bisa meredakan demam dan nyeri, namun tidak meringankan pembengkakan dan radang. Paracetamol cenderung lebih aman untuk perut bayi Anda dari pada ibuprofen, jadi Bunda tidak perlu memberikannya dengan makanan. Takaran pemberian paracetamol yang tepat diberikan adalah setiap empat jam sampai enam jam sekali, dan tidak lebih dari empat kali dalam jangka waktu 24 jam. Jika bayi Anda juga minum obat lain, pastikan tidak mengandung paracetamol juga. Pastikan untuk selalu mematuhi anjuran dosis yang diberikan.

Ibuprofen anak

Ibuprofen khusus untuk anak juga dapat menjadi obat batuk untuk bayi Anda. Bunda dapat memberikan obat ini ketika Si Kecil sudah berumur 3 bulan atau beratnya setidaknya 5 kg. Ibuprofen dapat mengurangi demam, nyeri tubuh, rasa sakit, dan mengurangi peradangan. Ibuprofen cenderung sedikit lebih kuat dari pada paracetamol. Berikan ibuprofen tidak lebih dari tiga dosis dalam jangka waktu 24 jam, dan jarak waktunya tidak kurang dari 6 jam. Salah satu kelemahan dari ibuprofen adalah dapat mengiritasi perut bayi Anda jika tidak diberikan secara tepat, terutama jika bayi Anda tidak makan dengan baik. Jadi, disarankan untuk memberikannya dengan makanan.

Saline drop

Larutan tetes saline bisa digunakan untuk mengencerkan lendir yang kental sehingga mudah untuk dikeluarkan dan melegakan pernapasan bayi. Teteskan larutan saline ke lubang hidung bayi, lalu hisap lendir dengan menggunakan alat hisap lendir (bola karet penghisap lendir) untuk membuang lendir yang banyak. Larutan saline bisa dibeli di apotek. Larutan saline juga bisa digunakan untuk melembapkan jalan napas karena udara yang terlalu kering.

Selalu baca kemasan obat dan jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada anak Anda demi mendapatkan dosis dan aturan pakai yang tepat.

Obat Batuk Bayi yang Bisa Diberikan di Rumah

Selain pemberian obat batuk untuk bayi, batuk juga bisa diatasi dengan langkah-langkah sederhana berikut ini.

1. Memberikan madu

Madu merupakan bahan yang disarankan bagi anak-anak untuk meringankan sakit  tenggorokan dan memudahkan batuk. Bunda bisa memberikan madu setengah sendok teh atau 2 sampai 5 ml sebelum tidur. Madu hanya disarankan pada anak yang sudah berusia lebih dari 1 tahun. Hindari memberikan madu karena dapat menyebabkan botulisme (keracunan akibat bakteri Clostridium botulinum) pada bayi. Ketahui juga lebih lanjut tentang akibat memberikan madu ke bayi berusia di bawah satu tahun.

2. Istirahat yang cukup

Jika Si Kecil terserang batuk, Bunda bisa menangani kondisi tersebut dengan memastikan Si Kecil mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Salah satu cara memanfaatkan waktu istirahat yang baik untuk tubuh adalah dengan membiarkan Si Kecil tidur sebanyak yang mereka inginkan.

3. Memperbanyak asupan cairan

Memperbanyak cairan dapat mengurangi lendir dan membuat saluran pernapasan lebih lancar. Untuk bayi berusia 3 bulan hingga 1 tahun dapat diberikan air hangat atau jus apel dengan dosis 5-15 ml sebanyak empat kali sehari. Untuk bayi usia di bawah 6 bulan, disarankan hanya minum ASI atau susu formula. Untuk bayi usia di bawah 3 bulan disarankan untuk segera menemui dokter jika terserang batuk.

4. Mengangkat Kepala Bayi

Sama halnya dengan orang dewasa, meninggikan bantal saat tidur juga dapat membantu memudahkan bernapas ketika mengalami batuk pilek.

5. Memberi penguapan

Sebagaimana penanganan batuk pada anak, bayi juga dapat memanfaatkan uap panas dalam ruangan untuk membantu melegakan saluran pernapasannya. Pastikan Anda menjaga bayi saat menghirup uap agar tidak terluka.

Meski sering kali bukan pertanda buruk, Bunda harus tetap cermat ketika Si Kecil terserang batuk. Jika obat batuk untuk bayi di atas tidak membantu atau timbul gejala-gejala lain yang mungkin membahayakan, segera hubungi dokter atau  fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan medis.